Sunday, September 28, 2014

Berdiri Di Setiap Belakangmu

kalau ini
bukan satu puisi
atau sesuatu yang melebihi
ini sebuah pandangan yang meluahkan isi.

aku terpunduk
jelas mengatakan yang jauh itu terperusuk
perasaan yang terpunduk
bukan! bukan! bukan dikutuk!

aku lihat dia
memberi benarkan "YA"
walau memberati jiwa
sarat dengan seluruh rasa.

maafkan aku tak tertahankan
sebuah kekhilafan
sebuah penyesalan
yang takkan terubahkan
yang kekal dipahatkan
yang menjadi sebuah sejarah sebuah zaman

lihat dalam raut wajah kau dalam dalam
sedihnya melewati hingga membeban dalam
teramat dalam

di kedinginan nama kau
--bersabarlah

aku sedang cuba menebusnya
berdiri di setiap belakangmu.

No comments:

Post a Comment

jika tak tersenangkan; disudi-silakan
beredar angkat kaki-- pergi jalan.

"setiap patah-- bangkit, kayuh semula"